BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 01 Januari 2010

Annelida

Anelida berasal dari kata annulus = cincin. Annelida adalah cacing yang paling tinggi tingkatanya dibandingkan dengan filum-filum cacing yang lain. Yang membedakan annelida dengan filum cacing lain yaitu rongga tubuhnya, segmentasi yang berupa metemeri, sistem saraf bagian tubuh lainnya.
Tubuh annelida simetri bilateral, tripoblastik, pada bagian anterior terdapat ruas pra oral, terdapt rongga tubuh, tubuhnya dilapisi katikula, terdapat sekat chitin pada rongga tubuhnya, sistim sarafnya tangga tali dan hermaprodit.
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :

1. Pholychaeta
Cacing pholychaeta tubuhnya memiliki banyak rambut / chaeta, gonochorist gonadnya tidak sempurna, dan fertilisasi ekternalnya dengan trachophor. Cacing ini juga bisaberkembang biak dengan vegetatif, yaitu dengan membentuk kuncup atau tunas. Panjang tubuhnya 5-10 cm tetapi beberapa jenis ada yang berukuran 1 cm. Cacing ini segmentasinya sangat baik tiap segmen memiliki parapodia (semacam kaki yang berdaging) dibagian lateral tubuhnya, rahang, dan mulut. Selain itu juga pholycheta pada anteriornya memiliki mata, tentakel mulut, dan rahang. Ototnya memanjang dan melingkar, sehingga pergerakannya dengan meliuk-liuk.
Contoh dari kelas Polychaeta:
- Neanthes virens
- Arenicola marina
- Eunice viridis (cacing wawo)
- Lysidicol oele (cacing palolo)

2. Olygochaeta
Anggota kelas cacing ini memiliki segmen tubuh bagian luar dan dalam yang menyatu, tidak mempunyai kepala dan parapodia, pada beberapa jenis ada yang memiliki insang, cacing ini hermaphrodit dengan gonad yang sedikit, dan memiliki citellum (kulit yang menebal). Cacing ini menggunakan citellum sebagai penghasil coccom yang digunakan untuk membungkus telur. Habitat cacing ini pada umumnya hidup di air tawar atau tanah.
Contoh dari kelas Oligochaeta adalah:
- Lumbricus terestris (cacing tanah)
- Moniligaster houteni (cacing tanah di Sumatra)
- Pheretima sp (cacing tanah)
- Pherichaeta musica (cacing hutan)
- Tubifex sp (cacing air)

3. Hirudinea
Hirudinea atau lintah tubuhnya memiliki pigmen, tubuhnya apabila dalam keadaan kosong berbentuk pipih, tiap ujung dari tubuhnya memiliki alat penghisap, tidak memiliki paradopora atau tentakel, bersifat hermaphrodit, segmen-segmen tubuhnya terlihat jelas pada umumnya memiliki 34 segmen, dan yang menjadi cirri khas dari kelas ini yaitu memiliki zat pembeku darah (anti koagulasi) sehingga darah darah yang dimakan tidak akan membeku.
Contoh dari Hirudinea adalah:
- Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin)
- Hirudinaria javanica, lintah kuning
- Haemadipsa zeylanice, pacet

Peranan annelida dalam kehidupan manusia, berbeda dengan kelas-kelas sebelum annelida yang pada umumnya tidak ada yabng menguntungkan, tetapi annelida tidak banyak merugikan bahkan ada yang menguntukan. Cacing Wawo (Lysidice sp) dan cacing Palolo (Euniceu viridis) merupakan sumber protein hewani bagi manusia. Bahkan di Filifina cacing ini dijadikan sumber pangan. Selain itu juga cacing bisa mempercepat mineralisasi dan secara tidak langsung menghasilkan humus (pupuk) penyubur tanah. Untuk hirudinea, dapat menghasilkan zat hirudin atau antikoagulan atau zat anti pembekuan darah, terutama pada lintah.

0 komentar: