BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 01 Januari 2010

Arwana Merah (Super Red Arowana)

Arwana Merah (Super Red Arowana)
Scleropages formosus

Klasifikasi
Kelas : Actinopterygii
Bangsa : Osteoglossiformes
Famili : Osteoglossidae
Arwana merah memakan cacing, udang, serangga, dan katak kecil. Ikan arwana ini memiliki panjang maksimal 90 cm. Daerah penyebaran distribusi di sekitar wilayah Sungai Kapuas dan Danau Sentarum, Kalimantan. Ikan ini dapat bertahan hidup pada suhu 24-30 oC dan pada pH berkisar antara 6-7,5.
Ikan Arwana merah merupakan jenis arwana endemik Kalimantan yang hidup di Sungai Kapuas dan Danau Sentarum. Mulut ikan ini memiliki bukaan yang besar dengan ukuran rahang bawah lebih besar daripada rahang atasnya, serta dilengkapi dengan dua baeble diujung mulutnya. Lidahnya bertulang dan gigi-gigi kecil tumbuh di bagian dalam rahangnya. Sisik Arwana jenis ini cukup besar (sekitar 2 cm) dan memiliki pola garis yang indah. Badannya memanjang dilengkapi dengan sirip dada yang besar, sirip punggung dan anal berada jauh dibelakang tubuh serta sirip ekor yang lebih besar dibandingkan dengan jenis Arwana lain.

Rotifera

Rotifera atau disebut juga ”hewan beroda”, pertama kali diteliti oleh Antonio van Leeuwenhoek pada tahun 1675 yang menelitri tentang hewan-hewan air mikroskopis (Davis,1965). Rotifera juga pertama kali ditemukan oleh John Harris tahun 1696 yang waktu itu dikenal dengan nama ‘bdelloid rotifer’ yaitu hewan mirip cacing. Rotifera adalah hewqan mikroskopis dengan struktur tubuh yang relatif sederhana. Dalam taksonomi hewan ini dikelompokkan dalam klass Rotifera ,dan memiliki tiga ordo, yaitu Monogonontida, Seisonoida, Bdelloida. Berikut klasifikasinya :
• Kingdom : Animalia
• Filum : Aschelmintes
• Klass : Rotifera
• Ordo : Monogonontida, Seisonoida, Bdelloida
a. Monogonontida
Memiliki beberapa famili, antara lain,
1. famili Brachionidae
Contoh : Collotheca, Branchionus, Pedalia
Spesies :
• Brochionus plicalitis
• Brachionus rubens
• Brachionus calicyflorus
• Brachionus quadridentatus
Genus Rhinogiena
Spesies :
• Trichocerca sp
• Asplanchna sp
• Anuraeopsis sp

2. Famili Collothecida
3. Famili Ploimida
4. Famili Flosculaariacea
b. Seisonoida
Contoh : Seison
c. Bdelloid
Contoh : Rotifer, Rotatoria

Struktur Tubuh Rotifera
Rotifera berasal dari bahasa latin yang berarti “roda pembawa”, mereka juga dikenal dengan sebutan wheel animaculates (binatang beroda).Merupakan binatang cosmopolitan, banyak terdapat di air tawar, hidupnya soliter, berkoloni, dan sesil.Rotifera air tawar hidup pada tanaman air serta benda-benda dalam air .Beberapa jenis pelagis bentuknya menyerupai kantung, duri panjang, kaki menghilang atau dilipat.Rotifera yang bersifat epizoic atau ectoparasit , hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang endoparasit hidup pada telur siput , helizoan, volvox, dan usus oligochaeta. Rotifera mempunyai ukuran tubuh 40 μm – 2,5 mm, rata- rata 200 μm. Tubuh Rotifera di bagi menjadi tiga bagian , yaitu kepala (anterior) , badan (trunk) , dan kaki (posterior).
Ciri-ciri umum :
• Merupakan hewan multiseluler
• Ukuran yang kecil sekitar 0,1-0,5 mm; 100-2500 micron
• Kecepatan renagn rendah
• Melayang dalam air
• Dapat dikultur pada kepadatan yang tinggi
• Pertumbuhan cepat dan berumur pendek
• Dapat dilakukan pengayaan dengan asam lemak atau antibiotik yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva
• Sangat toleran terhadap kondisi lingkungan
• Bersifat filter feeder, yaitu dapat menyaringt makanan dan air dengan menggunakan corona
1. Bagian anterior
• Ditutupi lapisan kutikula, yang kadangkala ada hiasannya
• Adanya corona pada bagian anterior,bagian ini adalah yanga paling khas dari Rotifera
• Lingkaran cilia dibagian anterior diatas pedestal yang terbagi dua, disebut throcal disk
• Throcal disk bergerak membranela seperti dua roda yang berputar
• Throcal disk berfungsi untuk berenang dan makan , dan apabila tidak digunakan dimasukkan ke dalam
2. Bagian Trunk
• Ada yang lurus, dan yang berbentuk bulat juga
• Terdapat 3 tonjolan kecil , 2 buah antena lateral dan sepasang antenna dorsal
• Adanya alat indera berupa rambut halus pada ujung antena
3. Bagian Posterior
• Terdapat 1- 4 buah jari, pada rotifera jari ini berfungsi untuk menempel pada benda
• Mengandung 2 – 30 kelenjar perekat yang bermuara pada jari
• Pada rotifera sesil pedal gland (kelenjar kaki) berfungsi untuk membentuk cangkang.
4. Organ Sensori
Organ sensori pada rotifera adalah sepasang mata yang berisi sel pigmen merah, selain sepasang mata, organ sensori yang lain adalah korona pada bagian belakang, dan lateral pada kaki.
5. Mulut
Mulut terdapat di bagian ventral dan dikelilingi sebagian korona ,berhubungan dengan pharynx atau mastax. Mastax ini berfungsi untuk menangkap dan mengelilingi makanan . Setelah memasuki bagian pharynx , kemudian makanan akan diteruskan ke dalam perut oleh saluran tubular osephagus yang menghubungkan pharynx dengan perut.
6. Alat Eksresi dan Otak Rotifera
Alat exkresi pada rotifera terdiri dari 2 protonephridia, yang berfungsi sebagai osmoregulator , cairan buangannya setara dengan bobot binatang tersebut. Sedangkan otak rotifer merupakan suatu massa ganglion dorsal , terletak diatas mastax alat indera berupa sensory bristle, ciliated pit, dan mata .
7. Sistem Reproduksi
Reproduksi Rotifera ialah reproduksi dioecious, yaitu individu jantan lebih kecil dari betina , proses kopulasi dengan hypodermic imphregnation ,terdapat 2 macam sperma :
1. Type pertama berfungsi dalam pembuahan
2. Type kedua berbentuk jarum berfungsi membantu sperma type pertama menembus dinding tubuh betina.
Pada ordo monogonontida dan bdelloid tidak ada yang jantan , hanya menghasilkan telur yang menetas menjadi individu betina. Dihasilkan dua macam telur hasil parthenogenesis yaitu telur amictic dan mictic. Telur amictic bercangkang tipis , tidak dapat dibuahi , diploid dan menetas menjadi individu betina. Sedangkan telur mictic bercangkang tipis, haploid , apabila tidak dibuahi akan menetas menjadi jantan , apabila dibuahi menghasilkan cangkang yang tebal dan resisten terhadap lingkungan yang buruk disebut telur dorman.

8. Habitat
Rotifera hidup pada perairan air tawar dan air payau. Rotifera air tawar hidup pada tanaman air serta benda-benda dalam air. Jenis pelagis bentuknya menyerupai kantung, duri panjang, kaki dilipat atau menghilang. Banyak terdapat pada permukaan tanaman air dan puing-puing. Konsumen penting yang utama pada ekosistem air. Mencapai kelimpahan terbesar di celah-celah basah pasir pantai.
Rotifera yang bersifat epizoic atau ectoparasit hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang endoparasit hidup pada telur siput , helizoan, volvox, dan usus olgochaeta. Rotifera jenis parasit kaki dan mastax mengalami modifikasi yaiitu sebagai alat pelekat dan corona mengecil.
Peranan Rotifera dalam Bidang Kelautan
Rotifera merupakan salah satu hewanmikroskopis yang sangat berperan dalam bidang Kelautan sebagai :
1. Sebagai pakan alami bagi pemeliharaan ikan.
2. Sebagai campuran dari bahan baku pakan ikan. Seperti: ragi roti.

Echinodermata

Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.

Cara hidup dan habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam.
Reproduksi
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
Peranan Echinodermata bagi Manusia dan Lingkungan
Bagaimana jadinya jika di laut tidak ada hewan Echinodermata. Para ahli biologi membayangkan mungkin di laut akan menjadi limbah raksasa yang penuh dengan benda berbau busuk. Laut bisa bersih seperti sekarang ini antara lain merupakan jasa hewan Echinodermata. Hewan ini adalah pemakan bangkai, sisa-sisa hewan, dan kotoran hewan laut lainnya. Oleh karena itu hewan ini sering disebut sebagai hewan pembersih laut/pantai
Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Jika Anda ingin mencobanya, silahkan! Jenis hewan ini juga sering dijadikan sebagai barang hiasan/koleksi binatang laut yang indah.
Di samping itu Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati.

Annelida

Anelida berasal dari kata annulus = cincin. Annelida adalah cacing yang paling tinggi tingkatanya dibandingkan dengan filum-filum cacing yang lain. Yang membedakan annelida dengan filum cacing lain yaitu rongga tubuhnya, segmentasi yang berupa metemeri, sistem saraf bagian tubuh lainnya.
Tubuh annelida simetri bilateral, tripoblastik, pada bagian anterior terdapat ruas pra oral, terdapt rongga tubuh, tubuhnya dilapisi katikula, terdapat sekat chitin pada rongga tubuhnya, sistim sarafnya tangga tali dan hermaprodit.
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu :

1. Pholychaeta
Cacing pholychaeta tubuhnya memiliki banyak rambut / chaeta, gonochorist gonadnya tidak sempurna, dan fertilisasi ekternalnya dengan trachophor. Cacing ini juga bisaberkembang biak dengan vegetatif, yaitu dengan membentuk kuncup atau tunas. Panjang tubuhnya 5-10 cm tetapi beberapa jenis ada yang berukuran 1 cm. Cacing ini segmentasinya sangat baik tiap segmen memiliki parapodia (semacam kaki yang berdaging) dibagian lateral tubuhnya, rahang, dan mulut. Selain itu juga pholycheta pada anteriornya memiliki mata, tentakel mulut, dan rahang. Ototnya memanjang dan melingkar, sehingga pergerakannya dengan meliuk-liuk.
Contoh dari kelas Polychaeta:
- Neanthes virens
- Arenicola marina
- Eunice viridis (cacing wawo)
- Lysidicol oele (cacing palolo)

2. Olygochaeta
Anggota kelas cacing ini memiliki segmen tubuh bagian luar dan dalam yang menyatu, tidak mempunyai kepala dan parapodia, pada beberapa jenis ada yang memiliki insang, cacing ini hermaphrodit dengan gonad yang sedikit, dan memiliki citellum (kulit yang menebal). Cacing ini menggunakan citellum sebagai penghasil coccom yang digunakan untuk membungkus telur. Habitat cacing ini pada umumnya hidup di air tawar atau tanah.
Contoh dari kelas Oligochaeta adalah:
- Lumbricus terestris (cacing tanah)
- Moniligaster houteni (cacing tanah di Sumatra)
- Pheretima sp (cacing tanah)
- Pherichaeta musica (cacing hutan)
- Tubifex sp (cacing air)

3. Hirudinea
Hirudinea atau lintah tubuhnya memiliki pigmen, tubuhnya apabila dalam keadaan kosong berbentuk pipih, tiap ujung dari tubuhnya memiliki alat penghisap, tidak memiliki paradopora atau tentakel, bersifat hermaphrodit, segmen-segmen tubuhnya terlihat jelas pada umumnya memiliki 34 segmen, dan yang menjadi cirri khas dari kelas ini yaitu memiliki zat pembeku darah (anti koagulasi) sehingga darah darah yang dimakan tidak akan membeku.
Contoh dari Hirudinea adalah:
- Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin)
- Hirudinaria javanica, lintah kuning
- Haemadipsa zeylanice, pacet

Peranan annelida dalam kehidupan manusia, berbeda dengan kelas-kelas sebelum annelida yang pada umumnya tidak ada yabng menguntungkan, tetapi annelida tidak banyak merugikan bahkan ada yang menguntukan. Cacing Wawo (Lysidice sp) dan cacing Palolo (Euniceu viridis) merupakan sumber protein hewani bagi manusia. Bahkan di Filifina cacing ini dijadikan sumber pangan. Selain itu juga cacing bisa mempercepat mineralisasi dan secara tidak langsung menghasilkan humus (pupuk) penyubur tanah. Untuk hirudinea, dapat menghasilkan zat hirudin atau antikoagulan atau zat anti pembekuan darah, terutama pada lintah.

Mollusca

Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.

Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.

Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.

Peran Mollusca bagi manusia
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia).

Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara.
Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.